Kementerian Kehutanan (Kemenhut) bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) di Jakarta (12/08/2025), secara resmi melaksanakan Kick-Off Meeting penyusunan Concept Note dan Funding Proposal untuk pendanaan dari Green Climate Fund (GCF) REDD+ Result-Based Payment (RBP) tahap kedua.
Kementerian Kehutanan mendorong Papua menjadi provinsi percontohan implementasi Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030, agenda nasional untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor kehutanan.
Staf Ahli Menteri Kehutanan, Haruni Krisnawati, mengungkapkan bahwa program Forestry and Other Land Use (FOLU) akan mendorong transisi ekonomi hijau.
The Voluntary Carbon Market (VCM) is considered one of the strategic instruments that can bridge climate financing needs while strengthening sustainable forest management.
Pasar karbon sukarela (voluntary carbon market/VCM) dinilai sebagai salah satu instrumen strategis yang dapat menjembatani kebutuhan pendanaan iklim sekaligus memperkuat pengelolaan hutan berkelanjutan.
Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menegaskan komitmen Indonesia dalam perlindungan dan pengelolaan ekosistem hutan gambut dan mangrove sebagai solusi berbasis alam untuk pengendalian perubahan iklim dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Kementerian Kehutanan memulai penyusunan Concept Note dan Proposal pendanaan baru untuk program Results-Based Payment (RBP) REDD+ Tahap II yang akan diajukan ke Green Climate Fund (GCF).
Kementerian Kehutanan menegaskan pentingnya pengelolaan lanskap hutan terpadu dan berkelanjutan sebagai strategi menghadapi perubahan iklim sekaligus memperkuat ketahanan pangan, energi, dan air nasional.
Kementerian Kehutanan menegaskan pentingnya transformasi pendanaan berkelanjutan untuk mendukung target Forestry and Other Land Uses (FOLU) Net Sink 2030 yang menargetkan penurunan emisi sebesar -140 juta ton CO₂e pada 2030.